Y
eyyy, Syukurlah, hujan mulai turun di awal November ini. Tapi ingatkan beberapa hari ke belakang? Panas banget kalau siang!
Saat suhu udara lumayan tinggi, hal menyenangkan apa yang bisa dilakukan? Mencari tempat yang bersuhu dingin atau sejuk rasanya bisa menjadi pilihan, terlebih setelah beberapa hari sebelumnya kita disibukkan dengan berbagai pekerjaan. Dua tempat di Karanganyar yang bisa memenuhi kriteria tersebut, diantaranya kawasan Candi Cetho dan Kebun Teh Kemuning.
Dari Yogyakarta waktu yang kami butuhkan untuk menjangkau kawasan Kemuning-Candi Cetho kurang lebih 3 jam perjalanan. Karena kondisi jalan yang cenderung berliku dan menanjak, pastikan kendaraan bermesin prima dan pasrahkan stir kepada seseorang yang mempunyai kemampuan mengemudi di atas rata-rata.
Baca juga : Menginap, Memetik Stroberi di De Villa Cetho, Karanganyar
Baca juga : Menginap, Memetik Stroberi di De Villa Cetho, Karanganyar
Candi Cetho dan Kemuning, 2 Wisata Menarik
A. Candi Cetho
Batuan di salah satu teras yang tersusun membentuk pola/gambar burung Garuda. Bentuk ini melambangkan kendaraan Dewa Wisnu |
Secara lokasi, Candi Cetho berada di Desa Gumeng, Jenawi, Karanganyar. Cetho dalam bahasa Jawa berarti jelas. Nama ini diambil dari nama dusun dimana candi ini ditemukan, yakni Dusun Cetho.
Corak sebagai candi Hindu, langsung terlihat begitu memasuki area candi Cetho. Bentuk gapura candi yang tinggi, mengingatkan saya dengan bangunan/ tempat ibadah di Pulau Bali.
Pada awalnya Candi Cetho memiliki 14 buah teras berundak, namun setelah pemugaran hanya tersisa 9 teras yang bisa dilihat oleh pengunjung |
Sesaat setelah membeli tiket seharga 7000 rupiah, semua pengunjung wajib mengenakan kain kampuh atau kain bermotif kotak hitam-putih menyerupai papan catur. Kain yang dililitkan di pinggang ini bertujuan untuk menjaga kesakralan Candi Cetho sebagai tempat ibadah.
Sejarah mencatat, candi Cetho dibangun di masa akhir Kerajaan Majapahit, sekitar abad 15. Ditemukan oleh Van De Vlies seorang sejarawan Belanda di tahun 1842, candi pernah dipugar secara sepihak oleh Sudjono Humardani (asisten mantan presiden RI Soeharto). Pemugaran ini banyak dikriktik oleh para arkeolog, karena banyak mengubah struktur asli candi.
Candi Cetho dibangun dengan material batu andesit dengan arsitektur menyerupai candi Suku Maya di Meksiko dan Suku Inca di Peru |
Terlepas dari beberapa bagian candi yang diragukan keasliannya, namun keelokan alam, keunikan arsitektur bangunan dan juga kesakralan candi Cetho menjadi magnet tersendiri bagi candi yang berada di ketinggian 1400 mdpl ini. Apalagi sampai saat ini Candi Cetho masih difungsikan sebagai tempat beribadah masyarakat sekitar.
B. Perkebunan Teh Kemuning
Berada di lereng Gunung Lawu bagian barat atau tepatnya Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar Jawa Tengah, perkebunan teh Kemuning sudah ada sejak jaman pendudukan Belanda. Pada tahun 1942-1945, kebun teh seluas 1051 ini diambil alih pemerintah Jepang.
Medan yang berbukit-bukit namun menyegarkan mata inilah yang mensyaratkan kondisi mobil prima dan kemampuan stir di atas rata-rata. |
(pura-pura) memetik teh 😊 |
Sempat dikelola Kadipaten Mangkunegaran di tahun 1945-1948, di tahun 1948-1950 kebun teh dipindahkelolakan ke Koperasi Perusahaan Perkebunan Kemuning. Di akhir tahun 1971 pengelolaan perkebunan Teh kemuning diserahkan kepada Yayasan Rumpun Diponegoro dan saat ini, perkebunan teh Kemuning dikelola PT Rumpun Sari Kemuning.
Daya Tarik Kebun Teh Kemuning
Banyak orang menyebut kawasan Ngargoyoso, Karanganyar sebagai Puncaknya Jawa Tengah, tak lain karena kemiripan topografisnya. Hamparan perkebunan teh yang hijau, tanah yang bergunung-gunung, dan juga udara yang sejuk dan dingin. Alasan ini pula, yang menjadikan tempat ini seringkali menjadi jujugan wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan.
Background berupa hamparan tanaman teh yang seolah tanpa batas ini bisa menjadi vitamin mata yang patut kita syukuri |

Dikira anak-anak ini, bau harum teh sudah ada sejak daun-daun ini masih menjadi satu dengan pohon induknya. |
Kalau dulunya kemuning hanyalah hamparan kebun teh, sekarang di tengah-tengah kebun teh ini banyak dipasang spot-spot foto menarik, tentunya bagi yang senang berfoto ria. Buat saya, membebaskan mata dengan warna hijau yang seolah-olah tanpa batas sudah cukup.
“Ibu….kok pohonnya nggak bau..?” Tanya anak saya sambil mendekatkan hidung ke dedaunan, begitu tubuh kami diantara rimbunan tanaman teh. Anak-anak mengira, bau harum teh sudah tercium sejak daun masih segar dan berada dalam batangnya. Maklum, Ini adalah pengalaman pertamanya Raka dan Alya berdekatan langsung dengan tanaman teh. Selama ini mereka hanya melihat tanaman teh dari kejauhan, sudah terkemas dalam bungkus menjadi teh yang siap diseduh, atau bahkan teh manis yang sudah siap diminum.
Satu ilmu baru mereka dapatkan. Kalau beberapa waktu lalu tanpa sengaja belajar batuan di Gunungkidul, hari ini anak-anak belajar tentang tanaman teh.
Awalnya, saya inginnya kesini saat daun-daun ini dipanen oleh pekerja perkebunan, Tapi rupanya kami datang terlalu siang sehingga harus puas hanya dengan menyusur jalan setapak, memandang sekitar, dan juga mengambil foto sebagai kenang-kenangan.
Haus, perut lapar dan mau jajan? Ada. Tak jauh dari area perkebunan, banyak warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman, dan juga Teh Kemuning sebagai oleh-oleh.
Selain bisa mengisi perut di warung-warung terdekat, pengunjung juga bisa berwisata kuliner di resto-resto yang berlokasi di tak begitu jauh dari areal perkebunan, seperti Omah Kodok, Teh Ndoro Donker, atau Restoran Bali Ndeso.
Selain bisa mengisi perut di warung-warung terdekat, pengunjung juga bisa berwisata kuliner di resto-resto yang berlokasi di tak begitu jauh dari areal perkebunan, seperti Omah Kodok, Teh Ndoro Donker, atau Restoran Bali Ndeso.
Harga tikenya murah sekali ya
ReplyDeleteWah harus menggunakan kain khusus ya saat masuk ,tapi tak apalah. Demi tatakrama.
Kebayang sejuknya jalan2 di kebun teh, menyegarkan banget deh pasti. mana sekalian ke candi, wisata sejarah sama keluarga sekalian ya Mak :)
ReplyDeleteAku seumur-umur tinggal di Solo belum pernah ke Kemuning dan Candi Cetho, haha. Palingan ke Ndoro Dongker dan sekitarnya,a serem sama jalurnya soalnya. Tapi viewnya emang bagus banget siih.
ReplyDeleteSeruuuu banget ini explore-nyaaaa
ReplyDeleteaku juga selalu demen dgn suasana kebun teh.
Adeeemm dan menyenangkan ya
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Harga tiket masuknya murah ya, pemandangan yang dinikmati asyik.
ReplyDeleteAku yang tinggal di Karanganyar baru sekali ke Candi Cetho mak. Mau ke sana mikir lagi liat medannya.
ReplyDeleteKalau ke Kemuning pernah ke Ndoro Dongker.. Suka sama bangunannya.
aku prnh ke ndoro donkernya doang. tp candi cethonya wkt itu ga mampir mba. krn lg dingin2nya :D. jd cm pgn angetin bdn sambil minum teh di ndoro donker. ternyata bgs ya candinya. aku memang jrg wisata candi. Sbnrnya pgn sih, tp lbh suka kalo ada guide yg menjelaskan segala sesuatu ttg candinya :D. jd bisa ngerti sejarahnya juga. kalo dambil dijelasin gitu, lbh mudeng :D
ReplyDeleteNah..itu mba. Di sini nggak ada guide setauku. Papan nama/informasi ini bangunan apa, fungsi apa juga masih minim... Mungkin bisa jadi catatan buat pengelola ya mba
DeleteWah Sabtu besok aku mau ke Kemuning cuci mata hehe, pengen ke Candi Cetho tapi ngga berani jalanannya yang menanjak hehe..
ReplyDeleteAku belum pernah nih ke Candi Cetho, boleh juga kalau kapan-kapan pergi ke arah Karanganyar. Seneng deh menyusuri tempat yang ada muatan sejarahnya gini, jadi bisa belajar banyak dari sejarah bangsa.
ReplyDeleteHTM yg sungguh sangat murah. semoga bs bantu biaya pemugarannya dg itu. eh tapi saya paling suka ke tempat begini, sebab rasanya ke candi itu ada suasanya tentram yg didapatkan
ReplyDeleteIya, HTMnya terjangkau.. tapi memang klo secara fasilitas beda jauh klo dibandingkan Prambanan, dkk
DeleteIni lokasinya berdekatan ya? Selalu suka deh kalau ke kebun teh. Paling asyik pagi2 ya sambil liat ibu2 memetik daun teh
ReplyDeleteAku kesiangan mba...jadi nggak dapat moment itu...hiks
Deleteso peaceful di Candi Cetho dan kebun teh kemuning ya mba, aku kebayang sejuk dan aroma tanah, daun teh dll.. so calming juga
ReplyDeleteIya mba, enak ini buat menyepi sama mendekat ke alam. Dingin lagi...seger!
DeleteBaru tau ada Candi Cetho, mirip banget sama candi yang ada di Bali ya.. Tiketnya juga murah sih menurutku. Jadi kebun teh kemuningnya masih satu area sama candi ya mba?
ReplyDeleteNggak satu area sih mba...tapi Deket. Candinya naik sedikit setelah kebun teh...jadi bisa sekalian jalan klo mau...
Deletewah aku baru denger nama Candi ini, lokasinya berarti masih di Jogjakarta ya. Dan kayaknya belum familiar juga ya. Tiketnya juga murah meriah ya.
ReplyDeleteAku belom pernah sama sekali main ke Karanganyar jawa tengah ini mom.. Pengen banget mau main ke candi ceto sama kebun tehny
ReplyDeletePasti seru banget mbak jalan-jalannya, aku sering bolak-balik Solo tapi belum pernah ke Candi Cetho maupun kebun teh Kemuning
ReplyDeleteNext time, aku sempatkan waktu main ke tempat ini
Brlem pernah kesana mba mau mirip dikit ke Bali y candinya Candi cetho,,, trus bisa mampir k kbun teh lagi ya sekalian next hrs di jadwalin
ReplyDeleteAllhamdulillah di sini juga sudah mulai turun hujan jadi air tanah mulai terisi lagi. Aku malah penasaran sama jalannya nih berliuk2 gitu ya, pingin jajal ke candi Cetho. Tiket masuknya murah juga ya cuma 7000
ReplyDeleteaku pernah ke candi cetho. dan waktu itu ngerasa banget kendaraan yang aku tumpangi agak-agak gak kuat gitu menanjak. Sempat mampir ke ndoro dongkor nggak mbak?
ReplyDeleteMbak itu kain kampuhnya yang dipakai di Candi Cetho dipinjamkan atau sewa, ya? Btw Kebun Teh Kemuning mengingatkan saya pada cover foto album Band Padi zaman baheula. Haha.
ReplyDeleteBoleh nih nextnya jelajahi Karanganyar, tempatnya cakep juga ya mba
ReplyDeleteKayaknya skrg semua tempat wisata itu pasti ada lokasi foto yg instagramable ya. Btw, di Jogja tuh masih banyak candi2 ya. Pengen deh ke kemuning. Enak kali ya macam puncak di Jawa Barat.
ReplyDeleteAku udah pernah ke Candi Cetho, pas sekalian ke Candi Sukuh. Tanjakannya gila ya
ReplyDeleteTapi sepadan dengan kisah dan keasrian tempatnya. Sayang kebun teh Kemuning cuma lewat. Semoga lain kali bisa ke sini
tempat-tempat seperti ini wajib kita gaungkan dan angkat terus
ReplyDeleteJujur aku rada khawatir tempat bersejarah begini kalah populer sama tempat-tampet IGable yang baru, padahal tempatnya sebenernya biasa aja dan sebagian bahkan cenderung merusak alam, macam sungai dicat gitu2
Aku belum pernah ke Karanganyar, padahal udah sering diajak teman-teman. Masukin list ah, siapa tahu bisa liburan bareng anak.
ReplyDeleteCandi cetho bukane deket gunung lawu ya mb lis, e bener ga ya
ReplyDeleteAku nek liat kebun teh langsung teringat film suzanna titisan dewi ular hihi
Klo kebun teh aku pernah tp yg di wonosobo nuju dieng mb yang teh tambi
Wahh, kebun teh, pasti tempatnya sejuk ya Mbak. Suka dengan pemandangan kebun teh yang terhampar luas, hijau dan segar. Kalau berada di TKP pasti bau khas tanaman teh yang wangi juga tercium ya Mbak :)
ReplyDelete