Melihat Secara Dekat Kecantikan Lereng Sumbing Via Dusun Nampan, Sukomakmur, Magelang

2 comments

Sabtu ke 3 di bulan Juli.  Sejak semalam, sudah terlihat pertanda kalau hari itu cuaca akan cerah. Setelah memastikan kebutuhan sarapan untuk anak-anak siap, saya dan Pak Suami merealisasikan rencana yang sempat tertunda karena faktor cuaca, dolan motoran ke Dusun Nampan, Sukomakmur, Kajoran, Magelang. 

Iya, cuma berdua dan anak-anak memilih di rumah. Kenapa nggak pergi berempat, menggunakan mobil? Melihat review yang pernah ke sana sebelumnya, medan jalan menuju ke Dusun Nampan sepertinya terlalu berat untuk jenis City Car.

Teras nampan, sukomakmur

Mengambil rute Yogya-Muntilan-Magelang-Bandongan-Kaliangkrik-Kajoran, melintas beberapa kondisi jalanan yang berbeda; dari yang lebar-halus namun cenderung macet sampai yang berkelok naik-turun, bisa dikatakan perjalanan kami lancar.

Alhamdullilah, sampai juga di Dusun Nampan, Sukomakmur yang dikenal sebagai Negeri Sayuran. 

Masih pukul  setengah 8 pagi. Itu artinya, butuh sekitar 1,5 jam perjalanan dari rumah saya di Sleman menuju dusun yang berada di lereng Gunung Sumbing ini.  

Dusun Nampan, Sukomakmur, Magelang merupakan satu dari sekian banyak tempat yang menjadi populer berkat media sosial. Tempat ini terkenal berkat keindahan alam  ladang sayuran warga yang menggunakan sistem bertanam secara  berundak, yang kemudian dikenal sebagai Terasering Sitegong. 


16 Derajat Celcius

Area pemberhentian pertama setelah memasuki kawasan Dusun Nampan adalah loket pembelian tiket masuk. Sepintas lebih mirip halaman warga yang kemudian dilengkapi loket, toilet umum dan juga lahan yang cukup untuk digunakan sebagai parkiran roda 4

“19 ribu totalnya mba, dua tiket masuk @ 8000 plus parkirnya sekalian ya..” Ujar petugas tiket. 

Dusun Nampan pagi itu belum terlalu ramai pengunjung. Selain dua petugas yang melayani pembelian tiket, terlihat pula beberapa tukang ojek berseragam yang telah standby di atas motor masing-masing. Ada pula  warga yang sepertinya sengaja berjemur sembari bermain biduk catur. 

Hangatnya matahari, rupanya masih kalah dengan dinginnya udara  gunung  yang berpadu dengan tiupan angin. Brr…dingin sekali. Mirip-mirip dinginnya Makkah waktu umroh.

Tak terhitung lagi berapa kali saya menggosok-gosok telapak tangan atau menyembunyikannya dibalik kantong jaket sekedar untuk menghangatkan diri. Suhu udara pagi itu tercatat 16 derajat celcius, jadi  menggunakan baju tebal adalah keharusan.

Dari tempat pembelian tiket, paling tidak kami punya tiga pilihan. Membawa motor sampai parkiran atas, atau menaruh motor di sini, dan menggunakan jasa ojek untuk naik. Atau mungkin malah menggunakan opsi ke 3…jalan kaki sampai lokasi atas. Pak suami memutuskan memilih opsi pertama, dengan catatan..kalau nanti motor nggak kuat nanjak, saya turun dari boncengan, dan jalan sebentar. Ha..ha, oke siap!😀


Memandang Hamparan Tanaman Sayuran di Lereng Sumbing

Dusun nampan, sukomakmur
Tempat parkir roda dua. Ada petunjuk jalan yang mengarahkan pengunjung untuk meletakkan motornya di sini. 

Jarak antara tempat pembelian tiket sampai parkiran motor, sekitar 1-1,5 km. Nah, dari sini, kami dan pengunjung lainnya bisa menikmati keindahan alam sembari berjalan kaki dengan mengikuti  jalan kecil yang sudah dikeraskan dengan semen. 

Asal tanpa merusak tanaman, kita juga bisa masuk ke area pematang ladang pertanian penduduk, atau mengambil video di spot-spot yang dianggap Instagramable.  Tapi ingat, tanpa merusak ladang tanaman lho ya.  

Sebuah gardu pandang juga tersedia. Meskipun secara ukuran tak begitu besar dan maksimal hanya bisa dinaiki 10 orang dalam satu waktu, namun dari puncak teratas gardu pandang ini kami bisa menikmati pemandangan sekitar secara lebih leluasa.  

Kaki gunung sumbing
View dari menara. Kecil, tapi lumayan untuk lebih bisa menikmati view lereng Sumbing


Hijaunya tanaman daun bawang menjadi pemandangan yang mendominasi. Selain itu tampak pula hamparan tanaman kentang, pohon kol, sawi, dan juga seledri. 

Tak begitu jauh dari gardu pandang, tampak terlihat bangunan kayu dengan bentuk yang cukup unik dan terlihat mencolok. Tempat makan rupanya. Apa yang dijual di resto ini, sesuai apa yang saya bayangkan sebelumnya. Aneka makanan, cemilan dan minuman sekedar untuk mengganjal perut dan juga pengusir dingin tersedia di sini. 

Tempat makan di sukomakmur

Kaki sumbing
Dari warung ini, teman-teman bisa menghangatkan tubuh dengan menikmati semangkok mie instant, segelas susu jahe atau teh panas dan juga cemilan 


Tips Wisata ke Dusun Nampan, Sukomakmur

Mengedarkan pandangan sepuasnya, membebaskan mata agar ia bisa melihat hamparan hijaunya tanaman sayuran adalah cara yang paling menyenangkan berwisata alam di Dusun Nampan, Sukomakmur, Kajoran, Magelang.

View terasering sitegong
Auto pengen Indomie rebus dengan topping sayuran yang melimpah nggak sih?😊

Lebih dari itu, kita juga bisa berjalan menyusuri areal ladang pertanian warga sambil bertegur sapa dengan para petani yang tengah menggarap lahan ataupun memanen hasil tanaman.

Yang tak boleh dilupakan adalah,  layaknya seorang tamu, kata pun harus menghormati tuan rumah yang kita datangi. Jangan ragu untuk menyapa warga yang kita temuai saat di lokasi. Selain itu, demi kenyamanan dan keamanan teman-teman sekedar tips :

☑️Ke sini lebih enak pagi hari. Udara masih segar banget dan nanti kalau pas turun nggak takut bakalan kemalaman. 

☑️Pastikan alat transportasi dalam kondisi bagus, terutama tenaga dan sistem pengereman. Mobil atau motor? Mending motor. Tapi kalaupun ingin menggunakan mobil, ada tempat parkir di sekitar kawasan pembelian tiket dan bisa dilanjutkan dengan jasa ojek, dengan tarif 30 ribu rupiah (PP). Bisa juga dengan jalan kaki ke atas, tapi cukup jauh. 

☑️Jangan lupa lengkapi diri dengan baju hangat atau jaket. Berada di ketinggian sekitar 1700 mdpl membuat suhu udara di Terasering Sitegong, Nampan,  Sukomakmur, Kajoran, Magelang ini cenderung dingin. 

Related Posts

2 comments

  1. Wiih...asyik no jalan-jalan berdua aja. Ke tempat yang adem-adem lagi!

    ReplyDelete
  2. Mbaaa, aku mau deh kayaknya pensiun tinggal siniiii 😄😄😄😍. Cantiiiik bangettttt view-nya ya Allah ,❤️. Beruntung ih Orang2 yang aslinya tinggal di sana. Udara seger, sejuk pula, view cakep 👍.

    Betah ih. Ga ada hotel atau penginapan ya mba. Kayaknya tinggal lamaan di situ enak 😄. Udh kebayang aja makan Indomie sambil liat pemandangan begitu, auto nambah hahahaha.

    ReplyDelete

Post a Comment