Uji Stamina, Naik Gunung Cilik Wonosobo

G

unung Cilik  Wonosobo,  Jalur jalannya, seperti apa? Medannya susah atau gampang dijangkau? View yang didapat, sepadankah dengan effort yang sudah dikeluarkan? Kalau ngajakin anak, bisa apa tidak? 

Wisata Gunung Cilik Kertek Wonosobo

Untuk teman-teman yang belum pernah ke Gunung Cilik Wonosobo sebelumnya, wajar banget kalau rasa penasaran dan lalu muncul pertanyaan-pertanyaan seperti dia atas. Atau  bisa jadi, informasi-informasi di ataslah yang sedang teman-teman cari. Kalau memang itu, stay dulu di blog ini ya. 

Wisata alam Gunung Cilik, dikenal juga sebagai Gunung Cilik Kaliurip karena letaknya memang berada di Dusun Kaliurip, Desa Damarkasiyan, Kertek, Wonosobo.  Secara fisik, Gunung Cilik ini sebenarnya bukit yang berbentuk seperti gunung. Posisinya tidak begitu jauh dari jalan raya, dan tak jauh juga dari areal pertanian penduduk dan perkebunan teh PT  Tambi. Otomatis, udaranya sejuk dan segar.

Dari hasil penelusuran,  ternyata Gunung Cilik ini menjadi terkenal karena media sosial. Jadi berawal ketika pengunjung  yang main / naik ke sana, mengambil foto, dan kemudian diupload ke jejaring sosial Hingga kemudian jadilah Gunung Cilik seperti yang sekarang; selalu ramai pengunjung, terutama di akhir pekan. 


Wisata Alam Gunung Cilik Wonosobo

“Mundur wae mas…rasido…ntar kalo papasan, malah bingung le mundur” Kata saya di samping kemudi pagi itu, sedikit khawatir karena satu-satunya jalan masuk ke areal Gunung Cilik cukup sempit, bergelombang di beberapa titik, dengan dasar jalan berupa batu-batu yang ditata. 

Pak Suami pun sempat bimbang juga sebenarnya. City car, memang bukan medannya kalo harus ke area pegunungan. Was-was nanti ban nya bermasalah lagi seperti saat menuju Pantai Seruni beberapa tahun yang lalu. Sementara saya lebih  khawatir kalau tempat parkirnya jauh, terus tiba-tiba papasan dengan kendaraan lain, dan mesti kembali mundur, karena akses jalan memang cuma cukup untuk 1 mobil. 

Areal parkir pertama yang kami temui, milik Sikembang Glamping. Nggak mungkin mbelok, karena kami nggak nginep di situ. Karena sudah terlanjur bergerak; mundur susah & maju belum ngerti medannya kayak apa, Pak Suami memutuskan tetap maju. Di level ini saya masih deg-deg an. 

Hingga tak begitu lama kemudian, terlihat tempat parkir yang cukup lapang. Nyicil lega..😊 

Secara jarak, tempat parkir umum ini mungkin berjarak sekitar 300 m dari jalan utama dan bisa digunakan untuk parkir kendaraan roda 2 dan 4. 

“Kalau mau naik…di atas masih ada parkiran lagi kok”.. Kata Pak penjaga parkir. Tapi mengingat medan, kami memilih untuk menaruh kendaraan saja, selanjutnya jalan kaki. Lebih tenang. 

Wisata Gunung Cilik Kaliurip


Wisata Gunung Cilik
Ini lokasi parkiran paling atas, sangat dekat dengan lokasi pembelian tiket. 

Memang benar, jarak 200an meter berikutnya,  terdapat lahan lapang yang digunakan sebagai parkir kendaraan pengunjung. Rata-rata kendaraan roda 2. Ada beberapa roda 4, tapi hampir semua kendaraan ber ground clearence tinggi. 

Jadi sebelum loket pembelian tiket, ada dua tempat parkir. Bisa mobil dan motor, tapi skill mengemudi harus bagus. Saya lebih rekomendasikan, pake motor roda 2 saja. Atau kalau mau bebas was-was, parkirkan di area seputar jalan raya, baru kemudian jalan kaki menuju area Wisata Alam Gunung Cilik, sekitar 500 m. Nggak begitu jauh. Anggaplah sebagai pemanasan fisik sebelum naik ke bukit. 

Gunung Cilik yang Ramai dengan Pendaki Segala Usia

Kalau mendaki gunung beneran, bisa jadi tidak semua orang bisa melakukannya. Saya juga belum pernah. Dibutuhkan skill khusus, peralatan standard mendaki gunung, dan sebagainya. Makanya, pas ditawari naik ke Gunung Cilik yang sebenarnya bukit ini, tentu di OK in saja. Sekalian lah, ngetes stamina dan memberi kegiatan positif ke anak-anak.   Emak-emak 40+, masih kuat nggak yaaa....😀

Pagi itu kira-kira pukul 10.00 WIB kami sampai di area wisata Gunung Cilik. Bukan hari Minggu, tapi ngepasi libur tanggal merah dan berbarengan dengan long week end. Kondisi wisatawan cukup ramai dengan pengunjung kebanyakan berusia muda. Meskipun  ada juga beberapa yang datang dengan anak kecil, atau bahkan golongan usia yang saya taksir 50th + pun ada. 

Di Kelola oleh BumDes setempat, untuk bisa mengekplore keindahan Gunung Cilik, pengunjung dikenakan tiket seharga 10.000/pengunjung. Harga yang cukup ekonomis.

Mendaki Gunung Cilik

Selepas dari pembelian tiket, sebuah papan petunjuk terpampang dengan jelas mengenai spot-spot yang nantinya bisa dinikmati di Gunung Cilik ini. Untuk menjangkaunya, pengunjung tinggal mengikuti jalan setapak yang tersedia.

Bebas ya, apakah pengunjung mau langsung ke area kebun teh (sehingga tidak perlu berjalan terlalu menanjak) atau mencoba naik ke puncak Gunung Cilik. 

Kami berempat, memutuskan opsi ke dua. Mencoba naik ke puncak tertinggi (ketinggian 1550 mdpl). Penasaran, seperti apa rasanya naik gunung –meskipun sebenarnya naik bukit.

Jalur jalan ke atas merupakan jalan yang masih betul-betul alami. Sesekali saya harus berpegangan pada tanaman karena harus bertemu dengan jalur yang cukup sempit dan curam. Sedikit pesan, untuk orang tua dengan anak-anak, pastikan mereka dalam pengawasan. Gunakan pula sepatu dan pakaian yang nyaman untuk melakukan tracking di jalanan pegunungan. 

Agar lebih menikmati perjalanan naik ke atas, kami memilih  ritme berjalan yang santai.  Sesekali sengaja berhenti untuk melihat panorama alam. Banyak pengunjung lain pun melakukan tindakan serupa. Untuk informasi, selama jalur naik, banyak spot-spot yang bisa digunakan untuk beristirahat atau bahkan bisa digunakan untuk menggelar tikar/tenda.

Camp area gunung cilik

Tidak terlalu tinggi untuk dinaiki dengan pemandangan sekitar yang menarik. Seperti itulah kira-kira daya tarik utama Gunung Cilik ini. Alya, putri saya yang berusia 11 tahun tampak semangat sepanjang perjalanan. Tak sekalipun ia mengeluh capek. 

Berapa lama akhirnya sampai puncak paling atas? Sekitar 45 menit jalan. Lumayan ngos-ngosan untuk saya yang jarang jalan melewati track menanjak. Tapi terbayar dengan view yang kemudian bisa dinikmati. Yup! Hamparan hijau tanaman teh dan areal kebun sayur yang benar-benar memanjakan mata. Sebuah pesona dan keindahan alam yang harus teman-teman nikmati juga. Versi videonya, saya insertin di bawah yaa...


Video Naik ke Gunung Cilik Kaliurip, Kertek, Wonosobo


Related Posts

2 comments

  1. Daerah Wonosobo itu fav ku BANGETTTT. Krn dingin. Dari sini aja udh berasa hawa sejuk nya mba 😄.

    Gapapalah trekking dikit 45 menit, toh Medan ga terlalu berat kan. Ditambah bisa melihat view secantik ini dari ketinggian ❤️❤️

    Aku malah kepikiran utk coba glampingnya kalo nanti kesini. Kebayang aja hawa sejuk saat glamping, buat betah 👍

    ReplyDelete
  2. Iya mba. Kemaren itu mau nginep di glampingnya (si kembang) tapi udah penuh. Akhirnya nginepnya di Temanggung... 😊

    ReplyDelete

Post a Comment