Menyambangi Pantai Sadranan, Pantai Berombak Tenang di Gunungkidul

2 comments
Pantai Sadranan gunung kidul


Menyambangi Pantai Sadranan,  Pantai Berombak Tenang di Gunungkidul- Karena Cov-19,  sudah hampir setahun kami tidak menyambangi deretan pantai di Gunungkidul. Padahal ada deretan panjang pantai cantik berpasir putih di sana, salah satunya Pantai Sadranan. 

Hingga kemudian ada satu kalender di bulan Februari, di tanggal merah dan ngepas i hari Jumat. Prediksi kami, Rata-rata -- apalagi wisatawan luar kota akan jarang melakukan perjalanan wisata di hari Jum’at. Tanggung waktu Jum’atan. Dengan perhitungan tersebut, kami berspekulasi, tak akan banyak wisatawan yang mendatangi kawasan pantai dan tak perlu terlibat dalam kerumunan pengunjung.  

Agar teori  “pulang saat yang lain baru datang” berlaku, kami berangkat sepagi mungkin. Sekitar pukul 05.00 pagi dari rumah, dan pukul 07-an pagi sudah sampai di bibir pantai. Melalui pintu masuk pantai Krakal, mobil berjalan pelan melalui jalan tepian pantai, nyari sarapan sebantar di Pantai Slili, dan kemudian berhenti di Pantai Sadranan. 

Meskipun bukan pengunjung pertama, tapi pagi itu kondisi pantai masih cukup lengang. Masih sangat bisa menjaga jarak dengan rombongan/pengunjung pantai lainnya.

Untuk bisa masuk Pantai Sadranan, pengunjung hanya perlu membeli tiket masuk dan retribusi pantai 10.000/pengunjung. Satu tiket untuk satu deretan pantai  (Baron, Krakal, Kukup, Slili, Sepanjang, Watu Kodok, Indrayanti/Pulang sawal sampai Pantai Pok Tunggal

 

Pesona  Pantai Sadranan

Snorkeling di pantai sadranan
Alya, si Ayah dan pelatih. Menikmati pesona pantai Sadranan dengan menikmati panorama bawah laut


Pantai Sadranan berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta. Penamaan Sadranan sendiri berasal dari kata nyadran, sedekah laut yang biasa di lakukan di pantai ini. Ritual ini sudah berjalan turun temurun, dilakukan satu tahun sekali selepas masa panen  sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. 

Akses ke pantai  Sadranan cukup mudah, bahkan bisa dijangkau dengan bus wisata berukuran besar. Atau kalau mau lebih seru, bisa juga melewati jalur pintu  masuk Pantai Krakal, nanti tinggal menyusur ke timur jalanan kecil yang berada di tepi Pantai Krakal dan juga Slili. Tapi tentu saja jalur ini tak bisa dilalui alat transportasi yang berukuran besar, hanya motor dan juga kendaraan roda 4. 

Pagi itu, air di Pantai Sadranan tak  begitu jernih. Bisa jadi ini akibat hujan yang turun beberapa hari belakangan. Kalau bisa memilih, berwisata di Pantai Gunungkidul ini memang lebih sempurna di musim kemarau, karena air laut akan terlihat sangat jernih. Cuma resikonya, sinar matahari terasa lebih menyengat.

“Snorkeling Pak..nanti dibimbing kok. Alat-alatnya dari sini semua” Seorang bapak separuh baya di kios paling barat menawarkan menawarkan jasa penyewaan alat-alat snorkeling. 

Saya menggeleng. Tapi sepertinya, Pak Suami dan Alya tertarik untuk mencoba salah satu aktivitas air ini. Di Pantai Sadranan ini, puluhan kios berderet dari timur ke barat dan hampir semuanya menyewakan perlengkapan snorkeling dan juga perahu kano.

“Berapa harga sewanya?” tanya pak suami.

“25 ribu saja pak perorang, udah lengkap, plus intrukturnya kalau belum berani turun sendiri ke laut. Sepuasnya, nggak ada batasan jam”

Hmm..murah juga biaya sewa di sini, padahal setahu saya dulu biaya sewa perlengkapan snorkeling+instruktur 50.000/orang. Apa turun gara-gara pandemi ya? Padahal, saya yakin semenjak Corona pemasukan penduduk yang mengandalkan usaha penyewaan alat-alat snorkeling ini turun drastis.

Sepakat. Akhirnya hanya Pak Suami dan Alya yang pagi itu turun ke laut. Saya dan Raka memilih menikmati suasana pantai dengan cara kami masing-masing. Padahal alasan sebenarnya, karena saya nggak bisa berenang dan takut..ha..ha.

Penghalang alami berupa gili dan gugusan karang, menjadikan Pantai Sadranan sebagai pantai yang cukup aman untuk melakukan kegiatan eksplorasi bawah laut. 

Di pagi hari,  gugusan karang itu memang tak dapat saya lihat. Tapi menurut warga sekitar,   saat air laut surut di sore hari penghalang ombak alami itu akan terlihat. Next...pengen nyobain datang ke pantai ini di sore hari, di musim kemarau. Pasti jauh lebih cantik. 


Snorkeling di pantai sadranan
Alya bersama instruktur snorkeling


Sebenarnya, banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan di Pantai Sadranan ini. Selain snorkeling, menaiki kano, beberapa pengunjung terlihat duduk-duduk,  sekedar basah-basahan menanti riak ombak yang datang.

 

Fasilitas di Seputaran Pantai Sadranan

Bisa dikatakan Pantai Sadranan ini termasuk pantai yang belum begitu lama dikembangkan sebagai kawasan wisata. Tapi, karena banyaknya wisatawan yang datang (sebelum masa pandemi terutama), perkembangan dan pembangunan di sekitar pantai ini terlihat pesat.

Selain akses jalan yang  mudah dan kantong parkir yang cukup lebar, di sekitar pantai juga mudah ditemui toilet umum, warung-warung makan, jasa foto,  dan juga penginapan dengan fasilitas yang memadai.


Lokasi Pantai Sadranan


Related Posts

2 comments

  1. Liat beginian jadi kangen pantai pesisir barat sumatera dah.. huhuhu jadi home sick gitu, padahal potonya mah di jogja ya wkwkwkw

    ReplyDelete
  2. Akupun ga akan ikutan snorkeling begitu mba. Berenang di kolam renang aku oke. Tp kalo laut, ga akan mauuuuu hahahahah. Nth kenapa aku lgs lupa teknik berenang kalo udh masuk laut :D. Biasa pasti pak suami juga nih yg mau ikutan snorkeling gini. Aku mah mendingan jajan2 di warung2 nyaaa :D

    ReplyDelete

Post a Comment