Bermain Air Sungai di Ledok Sambi, Seru!

2 comments


Wisata Ledok Sambi -- Rasanya, hampir semua anak suka bermain air. Banyak sih, media untuk bermain air buat anak-anak sebenarnya. Bisa main air sekalian mandi di rumah, datang ke kolam renang itung-itung sekalian olahraga, main di waterboom, atau main air di aliran sungai. 

Main di sungai??

Yup, memang  nggak semua anak jaman sekarang  punya kesempatan untuk merasakan pengalaman ini. Apalagi bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan yang begitu lahir adanya sungai  berair keruh penuh sampah dan juga limbah. Aliran sungai yang jelas-jelas nggak recommended banget untuk dijadikan wahana bermain. 

Pandemi memaksa kita untuk banyak berdiam di rumah. Itu yang paling baik dan aman. Tapi kadang saya galau, karena nyatanya anak-anak kalau di rumah acara paling dominannya nge-game-nonton tv-ngegame lagi. Makanya sesekali mereka saya ajak ke luar, biar punya alternatif kegiatan. Hanya sesekali,  nggak harus jauh, nggak mesti lama, sebisa mungkin di alam terbuka dan menjauhi kerumunan. 

Setelah gagal mengajak anak-anak bermain air sungai di desa wisata Srikeminut karena arusnya pas deras, untungnya kami keingat kalau Jogja utara punya tempat wisata alam serupa, namanya Ledok Sambi.  Dan saya rasa, Ledok Sambi bisa untuk tujuan ini, dengan catatan patuhi protokol kesehatan yang ada, hindari week end, karena di akhir pekan biasanya tempat  ini terlalu ramai. 

Ledok Sambi, Apa yang Bisa Dilakukan di Sini?

Wisata alam sekitar merapi


Diantara sekian banyak desa wisata yang berada di Sleman, maka Ledok Sambi termasuk kawasan wisata pedesaan yang dikelola dengan baik. Terletak di Jalan Kaliurang KM 19, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Ledok Sambi bisa  dijangkau sekali jalan dengan wisata beberapa obyek wisata di lereng Merapi seperti kawasan Tlogo Putri Kaliurang, dan juga Bhumi Merapi.

Daya tarik Ledok Sambi tentu saja suasana khas pedesaan di kawasan pegunungan. Areal pertanian, udara sejuk, aktivitas masyarakat dalam bercocok tanam, dan juga seni-tradisi masyarakat yang masih dilestarikan. 

Selain berjalan-jalan menikmati alam yang masih asri, di Desa Sambi ini sebenarnya pengunjung bisa mencoba/mempraktekkan kegiatan masyarakat saat mengolah tanah, misalnya membajak, menanam padi, maupun belajar budidaya jamur. Sebelum Corona datang, Ledok sambi ini juga sering digunakan untuk aktivitas outbond bagi pengunjung yang datang berombongan, misalnya dari sekolah maupun instansi tertentu. 

Kini, Ledok Sambi sering menjadi pilihan wisata keluarga , dan aliran sungai Kuning menjadi daya tariknya. Untuk bisa menikmati wisata tepi sungai ini, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir, dan biaya masuk obyek seikhlasnya. Nanti, setelah sampai di pinggir sungai bebas mencari lokasi yang sekiranya bebas kerumunan dan juga aman.

Cara yang paling seru menikmati tempat ini tentu saja bermain air sungai. Biasanya anak-anak yang paling bersemangat. Sementara orang tua, bisa turut juga bermain air, atau cukup menikmati suasana sambil menikmati makanan yang dipesan di warung Ledok Sambi. 

Membiarkan anak-anak bebas mengeksplor alam ini menurut saya salah satu bentuk sekolah luar ruangan, dan nggak bakalan percuma. Sambil bermain, anak-anak akan lebih  mengenal ekosistem sungai, mengamati proses alamiah air, mengamati aneka bentuk tanaman yang sengaja ditanam ataupun yang tumbuh liar, bahkan bisa juga sembari belajar batuan. 

Ah, semoga Corona bisa segera terkendali. Sudah kangen bisa menikmati suatu tempat tanpa ada rasa was-was.

Wisata Ledok sambi


Tips Wisata di Ledok Sambi

  • Patuhi protokol kesehatan. Disediakan kran+sabun sebelum memasuki area wisata. Pergunakan itu dengan baik, dan jangan lupa menggunakan masker, terlebih saat berinteraksi dengan orang lain.
  • Kalau teman-teman datang ke tempat ini tujuan awalnya ingin bermain di sungai, maka pastikan datang saat cuaca cerah/cuaca sedang bersahabat. Hujan intensitas tinggi, membuat arus sungai menjadi deras dan air terlihat keruh. Tidak menarik dan jelas tidak aman, apalagi untuk anak-anak. Pantau juga kondisi Merapi, karena wisata ini berada di Kaki Merapi; gunung yang kondisinya masih sangat aktif.
  • Ledok Sambi beroperasi pukul 08.00 pagi sampai 17 petang. Menurut saya, datang di pagi hari lebih nyaman, karena udara lebih bersih, masih sedikit pengunjung, dan otomatis gerak kita semakin leluasa.
  • Untuk kebutuhan logistik, tidak perlu repot-repot membawa makanan dan minuman dari rumah, karena hal itu tidak diperbolehkan.  Di kawasan Ledok Sambi, selain pedagang-pedagang kecil yang menjual beberapa jenis makanan khas (seperti misalnya jadah-tempe ) ada juga warung makan berukuran sedang yang menjual berbagai jenis makanan/minuman. Sekedar informasi, last order di warung yang berlokasi di Ledok Sambi adalah pukul 16.00.

Lokasi Ledok Sambi



Related Posts

2 comments

  1. Tapi sungainya kalo jernih, baguus yaa. Kliatan dasar. Ini tipe sungai yg ga besar ya mba.

    Aku tuh belum ngajakin anak2 main ke sungai. Pdhl di kampungku di Sibolga, ada sungai yg sampe skr aja msh dipakai utk mandi dll Ama masyarakatnya. Duluuu pas kecil aku srg mandi dan main di sana. Tapi skr kalo diinget kok ya jd geli, mengingat airnya coklat bangetttttt hahahahahha. Nth kenapa pas anak2 aku biasa aja liatnya :p.

    Ga prnh Nemu sungai yg jernih begini

    ReplyDelete
  2. klo tubuh sungainya, termasuk kecil ini mba menurutku.. kedalamnya juga tergolong dangkal, jadi masih aman lah buat main. Asal pas nggak banjir lho.. he eh, airnya jernih banget mba..rata2 air di Jogja utara bening gini..mungkin karena masih deket sama hulu sungai ya (rata2 hulu di Merapi kan)..

    ReplyDelete

Post a Comment